Pernah menyaksikan burung Kasuari? Burung bongsor dari Papua ini memiliki keindahan di bab bulunya yang membuatnya menjadi burung hiasan di setiap kebun binatang di Indonesia. Kasuari memiliki habitat orisinil di benua Australia sampai Papua. Termasuk burung renta, kasuari masih satu keluarga dengan burung unta, rheas dan emus. Burung ini memiliki 3 spesies yang sampai sekarang masih bisa dilihat baik di taman nasional maupun di kebun binatang yaitu Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Gelambir Tunggal dan Kasuari kerdil. Jenis kasuari kerdil inilah yang berendemik di pulau Papua Indonesia. Kaprikornus Kasuari yang Anda sering lihat di kebun hewan ialah jenis kasuari kerdil sehingga jenis kasuari gelambir yang ada di benua Australia memiliki bentuk yang lebih besar.
Ciri-Ciri Burung Kasuari
Kasuari banyak dijadikan burung dekorasi di kebun binatang bukan cuma alasannya ia telah langka tetapi juga alasannya keindahannya. Burung besar ini memiliki bulu berwarna hitam legam di bab punggung dan tubuhnya. Akan tetapi di bagian kepala dan leher, burung ini mempunyai warna yang terperinci sehingga lebih mencolok. Di bagian leher terdapat kulit yang tebal berwarna biru terperinci. Warna ini terlihat jelas sebab di bagian leher tidak ditumbuhi bulu. Warna biru menyebar hingga ke bagian kepala kecuali bagian paruhnya yang berwarna hitam. sedangkan di bab tengkuk dan gelambirnya, Anda mampu menjumpai warna merah terang yang membuatnya tampil lebih elok. Namun jangan beranggapan warna manis ini bisa langsung dilihat sejak burung Kasuari masih kecil alasannya adalah pergeseran warnanya gres terjadi di usia 4 atau 5 tahun.
1. Sering dibilang Berbahaya
Mengapa burung bagus ini disebut sebagai burung yang berbahaya? Hal ini berkaitan dengan postur badan burung Kasuari yang besar dan berat. Kasuari Selatan yang tinggal di Australia memiliki tinggi antara 1,5 meter hingga 1,8 meter dengan berat antara 58,5 kg untuk betina dan jantan sekitar 29 – 34 kg. Anda juga mampu mendapatkan kasuari betina yang memiliki tinggi dua kali ukuran tinggi kasuari jantan. Sedangkan kasuari kerdil yang ada di Indonesia mempunyai ukuran 90 sampai 150 cm dengan berat 17 hingga 26 kg. Kasuari besar tersebut merupakan jenis yang burung yang berbahaya alasannya mempunyai postur badan besar sehingga kekuatannya pun besar saat dipakai untuk menyerang apa yang dianggapnya berbahaya termasuk manusia.
2. Memiliki senjata tersembunyi
Selain tubuhnya yang besar dan berat, ada senjata yang dimiliki oleh burung Kasuari ini yang menjadikannya selaku burung paling berbahaya di dunia. Senjata itu tak lain ialah kuku kakinya yang berjumlah 3 pasang. Kuku kaki ini berfungsi selaku cakar untuk bertarung dengan mangsanya. Cakar kasuari bisa mempunyai panjang sampai 12 cm dengan semua bagiannya bersifat tajam. Jika dilihat cuma dari bagian kakinya yang panjang dan kuat sampai ke bab cakarnya, burung ini memang memiliki hubungan dengan kurun purba. Sekilas kaki burung ini mirip dengan binatang purba dinosaurus. Dengan cakarnya yang tajam ini, kasuari mampu membunuh insan atau hewan lain yang dianggapnya mengusik. Ia cuma perlu menerkam dan mencabik-cabik daging musuhnya untuk menjadikannya terluka hingga kehilangan banyak darah dan alhasil meninggal. Hingga ketika ini sudah banyak korban yang dilaporkan di Australia daerah habitat orisinil burung ini besar.
3. Cakarnya digunakan untuk menerkam lawan dikala terancam
Cakar dan kakinya yang berpengaruh bukan cuma digunakan untuk menerkam saat sedang menyerang musuhnya. Ia akan berlari terlebih dulu untuk mengejar dan mendekati musuhnya lalu melompat ke atas hingga setinggi 1,5 meter atau 2 meter dengan tujuan menerkam semoga lebih berpengaruh. Hasil terkaman kasuari bisa pribadi melukai organ dalam manusia sebab cakarnya yang sungguh panjang dan besar lengan berkuasa tersebut. Jika luka telah perihal organ, maka akan sukar untuk bisa diselamatkan.
Kecepatan lari binatang ini juga perlu dipertimbangkan alasannya dia mampu berlari hingga 40 km per jam. Sifat alaminya yang pemalu menciptakan binatang ini mudah merasa terganggu. Meski begitu kasuari tidak akan menyerang dengan mudah dan lebih memilih untuk bersembunyi jikalau insan tidak begitu berangasan sehingga menjadikan ketakutan tersendiri bagi kasuari. Burung Kasuari yang telah familiar dengan insan contohnya yang berada di taman nasional atau kebun binatang sudah memiliki sifat terbiasa dengan kehadiran insan bahkan ia mampu minta makan secara eksklusif saat ada pengunjung yang melihatnya.
4. Umurnya meraih 50 tahun loh!
Di alam liar, burung Kasuari mampu hidup sampai usia 50 tahun. akan tetapi pada kenyataannya saat ini populasi kasuari sudah mengalami penurunan drastis akhir dari pemanfaatan hutan untuk pemukiman. Kasuari yang masih liar ditempatkan di taman nasional untuk menyingkir dari perburuan. Makanan utama burung ini ialah buah-buahan yang jatuh mirip buah matoa di Papua, nibun, jambu hutan, beringin, pala hutan, kenari dan sebagainya. Kasuari akan berhenti mencari makan dikala telah kenyang atau sudah siang. Burung ini juga ialah burung teritori yang tak suka kalau daerahnya diusik atau dimasuki kasuari lain terlebih insan.
5. Seperti pinguin, yang megeramkan telur ialah pejantan
Burung Kasuari mempunyai kebiasaan yang unik mengenai perkembangbiakannya. Jika kebanyakan burung betinalah yang mengerami telur dan menjaganya sampai menetas dan remaja, maka kasuari ini memiliki kebiasaan yang berlainan. Burung jantanlah yang hendak mengerami telurnya setelah betina kawin dengan beberapa pejantan dan bertelur di sarang yang telah dipersiapkan. Waktu telur kasuari semoga mampu menetas sekitar 52 hari dan selama itulah pejantan akan mengerami telur-telurnya. Setelah anak kasuari menetas, pejantan juga yang hendak membesarkan anaknya hingga mampu mencari makan sendiri ialah selama 9 bulan. Perilaku ini hampir seperti dengan burung penguin di kutub akan namun jumlah telur kasuari lebih banyak dibandingkan dengan penguin.
6. Selalu mejadi primadona kebun binatang
Di Indonesia sendiri yang memiliki burung Kasuari kerdil, burung ini tetap menjadi burung yang cantik dan tidak berbahaya. Karenanya ia menjadi primadona di kebun hewan ataupun di pekarangan mereka yang memeliharanya di rumah. Namun meski kecil ia juga bisa berantem dengan sesama kasuari ataupun menghalau manusia yang tidak disukainya dengan paruh dan cakarnya. Akan namun ancaman yang ditimbulkan tak seberapa alasannya panjang cakar dan tubuhnya yang juga kecil sehingga dengan mudah bisa dihalau manusia. Perawatan burung Kasuari di rumah antara lain menawarkan makanan berbentukbuah-buahan mirip yang disukainya dan gampang didapatkan di pemukiman seperti pepaya, melon, anggur, apel dan nyaris semua jenis buah-buahan.
Itulah berbagai fakta yang perlu Anda ketahui dari burung Kasuari, burung bagus tetapi juga berbahaya untuk jenis spesies besar terutama di Australia. Jika Anda berkesempatan melihat burung ini dengan ukuran yang besarnya, berhati-hatilah dan jangan terlalu mendekat atau melakukan hal-hal yang bisa mengganggu kasuari jikalau tak ingin rampung dengan petaka. Namun untuk jenis kasuari di Indonesia yang lebih kecil menjadi burung yang jinak dan mudah dipelihara di rumah-rumah dan kebun binatang.