8 Ciri-Ciri Burung Jalak Bali Dan Populasinya

Burung Jalak Bali termasuk selaku salah satu jenis unggas yang cukup disenangi oleh masyarakat, khususnya yaitu mereka yang memang senang mengoleksi atau mengembangbiakkan unggas. Karena dari sisi tampilannya sendiri terbilang begitu anggun dengan warnanya yang serba putih. Bahkan untuk harga jual dari hewan yang satu ini juga tergolong begitu tinggi atau mahal. Hewan yang satu bisa ditemukan di kawasan hutan barat Pulau Bali. Termasuk juga selaku binatang endemik Indonesia. Bahkan pada tahun 1991 beliau dinobatkan sebagai lambang fauna dari provinsi Bali tersebut.

Hewan yang satu ini mulai ditemukan pada tahun 1910 dan hingga sekarang memang kian dikenal. Meskipun dalam perkembangannya sendiri semakin lama jumlahnya juga senantiasa mengalami penurunan akibat dari perburuan manusia. Namun bertambah banyak juga diantaranya yang mengembangbiakkan hewan tersebut atau ditangkarkan di rumah, daripada dibiarkan di alam liar. Apalagi Burung Jalak Bali ini sendiri juga tergolong salah satu burung dengan performa yang begitu elok.

Ciri-ciri burung Jalak Bali yang perlu kamu pahami

Adapun berikut ini diantara ciri-ciri dari Jalak Bali yang layak untuk Anda ketahui, diantaranya adalah:

1. Warnanya putih higienis

burung jalak bali 6

Memiliki bulu berwarna putih bersih, setidaknya 90 persen dari bulu burung yang satu ini memiliki warna adalah putih higienis, sedangkan khusus untuk bulu sayap dan juga ekornya sendiri memiliki warna hitam dengan lebar sekitar 25 mm.

2. Terdapat pola warna biru renta pada matanya

burung jalak bali 5

Pada bagian pelupuk mata dari hewan ini memiliki warna biru bau tanah dan mengelilingi bagian bola mata, dengan patuhnya yang runcing berukuran sekitar 2 hingga 3 cm, pada bab ujungnya sendiri mempunyai warna kecoklatan, rahang dari Burung Jalak Bali ini memiliki warna keabu-abuan dan juga sedikit kehitaman.

3. Jantan lebih menarik dengan bulu yang lebih indah

burung jalak bali 4

Pada burung dengan jenis kelamin jantan biasanya mempunyai bentuk yang jauh lebih indah, karena di bagian kepalanya sendiri kepada jambul dan juga beberapa helai bulu yang mempunyai warna putih higienis.

4. Panjangnya meraih 25cm

burung jalak bali 3

Burung ini memiliki panjang mulai dari ujung paruh sampai dengan ekornya sekitar 25 cm, pauhnya mempunyai panjang sekitar 3 cm, sedangkan kepala sekitar 5 cm, leher burung ini memiliki panjang 2 cm, sayap dengan panjang 13 cm dan juga ekornya dengan panjang 6 cm.

5. Bobot burung Jalak bali mencapai 107,75 Gram

burung jalak bali 2

Sementara itu dari sisi berat atau bobot Burung Jalak Bali adalah sekitar 107,75 gram. Terdapat sekitar 11 sampai 12 helai bulu dan juga sekitar 17 hingga 18 helai bulu yang ada pada bagian ekornya.

6. Pejantan memiliki kepala lebih besar

Burung jantang mempunyai ukuran kepala yang lebih besar dibandingkan dengan betina dan agak panjang, sedangkan kepala untuk Jalak Bali betina ini cenderung kecil dan juga bundar.

7. Terdapat jambil pendek pada burung kelamin betina

Pada jambul yang ada di kepala Jalak Bali jantan ukurannya juga lebih panjang daripada yang betina yang relatif lebih pendek.

8. Secara Overall pejantan mempunyai ukuran yang lebih besar

Dari sisi ukuran dan juga bobot Jalak Bali jantan kebanyakan juga lebih besar daripada Jalak Bali betina yang cenderung lebih ramping.

Cara Reproduksi Jalak Bali

Satwa yang satu ini bereproduksi dengan cara monogamus, yaitu satu burung hanya akan mempunyai satu pasangan saja pada satu animo kawin. Sehingga nantinya sex rasio dari burung tersebut yaitu 1:1 dan juga mengawali proses perkawinan ini mulai dari usia 7 sampai 9 bulan. Mereka akan menciptakan telur dengan jumlah maksimal ialah 3 butir dan akan dierami oleh induknya selama kurang lebih 16 hari sebelum nantinya akan menetas.

Menurut seorang ahli adalah Thompson Brown, Burung Jalak Bali ini akan melakukan proses perkawinan ini di alam dengan umur sekitar 2 tahun dan juga era produktifnya sendiri yaitu 2 tahun sampai dengan umur 17 tahun untuk jantan, sedangkan untuk betina sendiri umur produktifnya ialah hingga dengan 12 tahun. Sedangkan jikalau seandainya burung tersebut ada dalam penangkaran biasanya akan menjalani perkawinan sepanjang tahun dan akan mulai bertelur kemudian menetaskan anaknya selama kurang lebih 14 hari, kemudian bertelur kembali pada 4 hingga 5 ahad lalu, jadi akan lebih produktif.

Habitat Burung Jalak Bali

Hewan yang satu ini umumnya mampu didapatkan di kawasan hutan mangrove, hutan rawa dan juga dataran rendah yang berada di kawasan savana. Secara alami dia bisa ditemui di tempat Taman Nasional Bali Barat, utamanya yang ada di tempat Tegal Bunder, Lampu Merah, Batu Gondang, Batu Licin, Teluk Brumbun sampai dengan Prapat Agung.

Pada habitat aslinya sesungguhnya binatang yang satu ini termasuk yang senang melayang secara bergerombol, terlebih saat telah memasuki ekspresi dominan kawin, ialah antara September hingga dengan Desember, maka mereka akan melayang secara berpasangan dan juga mencari makan. Hewan yang satu ini banyak menciptakan lubang yang ada di pohon dengan ketinggian sekitar 2,5 sampai dengan 7 meter dari tanah. Kebiasaan dari Burung Jalak Bali sehabis matahari tersebut ialah terbang secara berkelompok untuk mencari makan dan juga minum dan akan kembali ke kawasan tidurnya sebelum matahari terbenam.

Meskipun binatang yang satu ini paling liar, cuma saja aktivitas yang dilakukannya akan senantiasa diiringi dengan komunikasi antar pasangan. Hewan ini juga termasuk unggas yang sangat menggemari kebersihan, sehingga mereka condong suka bermain air untuk mempertahankan tubuhnya supaya tetap higienis. Setelah itu nantinya akan mulai mengeringkan diri dengan menggigit bulu satu persatu sampai kering di bawah sinar matahari sambil bertengger di ranting-ranting pohon, setelah itu bulunya akan bersih dan kering kembali menjadi lebih bercahaya.

Populasi Jalak Bali

Dari sisi populasinya semakin usang memang senantiasa mengalami penurunan, dimana pada ketika pertama kali diidentifikasi yaitu tahun 1910 jumlahnya ada sekitar 300 hingga dengan 900 ekor yang hidup di alam liar. Sedangkan mulai tahun 1974 hingga dengan 1981 memang terjadi kenaikan jumlahnya, namun setelah tahun 1983 jumlahnya mengalami penurunan dengan sungguh drastis, ialah hanya 125 sampai dengan 180 ekor saja yang hidup di alam liar. Bahkan terakhir pada tahun 1998 cuma tercatat sekitar 10 sampai 14 ekor yang kesemuanya jantan di daerah Bali.

Ada berbagai faktor yang memang menjadi ancaman menurunnya jumlah populasi dari burung indah yang satu ini, diantaranya adalah:

  1. Predator, beberapa macam predator yang memangsa hewan ini diantaranya yaitu ular dan juga biawak, terutama yang ada di kawasan Nusa penida.
  2. Faktor alam, disebabkan sebab habitat asli dari Jalak Bali rusan atau terganggu, khususnya yang hidup di daerah Taman Nasional Bali Barat.
  3. Perburuan, alasannya mahalnya harga dari Jalak Bali ini, maka tidak mampu disangkal jika seandainya banyak diantara masyarakat yang memburunya untuk dijual belikan, meskipun telah ada Undang-Undang khusus yang menyatakan burung tersebut dilindungi.

Burung Jalak Bali memang termasuk sebagai satwa yang dilindungi alasannya terancam kepunahannya.

You May Also Like

About the Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *