“Gotong royong yaitu pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu sesama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.” Demikianlah serpihan pidato Presiden Soekarno yang disampaikan dalam Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 untuk menyebabkan bersama-sama sebagai landasan semangat membangun bangsa.
Gotong royong merupakan sebuah aktivitas bersama yang bertujuan mencapai kemajuan bersama. Gotong royong telah menjadi kepribadian bangsa dan budaya sejak dahulu. Budaya ini telah ada sebelum Indonesia merdeka dan telah berakar di dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan bahu-membahu. Dengan demikian, rasa persatuan dan kesatuan nasional terus terbina.
Lalu, bagaimana dengan semangat kekeluargaan? Keluarga dapat dilihat sebagai mereka yang mempunyai kekerabatan darah dengan kita. Namun, sikap kekeluargaan yang ada di Indonesia, tidak semata-mata didasarkan pada korelasi darah. Sikap saling mengasihi, saling menyayangi, melindungi, merasa saling memiliki, turut merasakan penderitaan saudara sebangsa dan setanah air, merupakan contoh dari sekian banyak sikap kekeluargaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu periode.
Di tengah terpaan modernisasi, penting bagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk tetap menjaga dan memelihara semangat kekeluargaan dan bersama-sama yang menjadi bagian dari kehidupan kita. Dengan mempertahankan semua sikap nyata ini, persatuan dan kesatuan NKRI akan selalu terjaga dan terpelihara.
Berdasarkan bacaan di atas, lakukanlah kegiatan berikut ini.
1. Melengkapi Tabel
Gunakan tabel berikut untuk mencatat beberapa pola semangat bantu-membantu dan kekeluargaan yang terdapat di lingkungan sekolah dan lingkungan rumahmu.
Lingkungan Sekolah | Lingkungan Rumah |
---|---|
|
|
2. Melakukan Wawancara
Bentuklah sebuah kelompok terdiri atas empat orang siswa. Lakukanlah wawancara dengan beberapa anggota komunitas sekolahmu. Anggota komunitas sekolah terdiri atas siswa, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah, dan orang tua. Wawancarai mereka untuk mengetahui sikap bantu-membantu serta kekeluargaan yang sudah mereka tunjukkan selama berada di lingkungan sekolah dan di lingkungan rumah. Catatlah hasil wawancaramu pada tabel berikut ini.
Lingkungan Sekolah | Lingkungan Rumah |
---|---|
|
|
3. Mendiskusikan Hasil Wawancara
Diskusikanlah hasil buah pikirmu dan hasil wawancara yang telah kalian lakukan.
a. Apakah hubungan antara NKRI dengan semangat kekeluargaan dan tolong-menolong?
Bagi bangsa Indonesia semangat kekeluargaan dan bantu-membantu merupakan modal dasar dalam membentuk negara dan menjalankan kehidupan bernegara. Sikap kekeluargaan dan bersama-sama dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah. Sikap kekeluargaan sudah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dulu.
b. Bagaimana cara memperkuat semangat kekeluargaan dan bahu-membahu?
Berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat semangat kekeluargaan dan tolong-menolong yakni : Pertama meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong; dalam berbagai aspek kehidupan. Kedua meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketiga menghindari perilaku mengutamakan kelompok atau golongan sendiri alasannya bangsa Indonesia terdiri dari aneka macam macam suku, bahasa, agama serta adab-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda.
4. Mempresentasikan Hasil Wawancara
Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas secara bergantian. Pastikan untuk mendengarkan hasil diskusi kelompok yang lain dengan
saksama.