Pantun merupakan karya yang mampu menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.
Pantun dapat digolongkan menjadi tiga (3) sesuai siklus kehidupan (usia) insan. Ada pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun renta. Pantun kanak-kanak berisi wacana suka cita. Pantun muda berisi ihwal perkembangan. Pantun tua berisi tentang nasihat.
Pantun ialah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Berikut merupakan ciri-ciri pantun.
- Pantun bersajak a–b–a–b.
- Satu bait terdiri atas empat baris.
- Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata.
- Dua baris pertama yakni sampiran dan dua baris berikutnya ialah isi pantun.
Ayo Berlatih
Saat malas dan tak bertenaga
Jangan membisu mirip pagar
Sebaiknya lakukan olahraga
Agar peredaran darah lancar
1. Jelaskan ciri-ciri pantun di atas!
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Saat malas dan tak bertenaga (a) Jangan membisu mirip pagar (r) Sebaiknya lakukan olahraga (a) Agar peredaran darah lancar (r) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Saat malas dan tak bertenaga Baris 2 : Jangan diam mirip pagar Baris 3 : Sebaiknya lakukan olahraga Baris 4 : Agar peredaran darah lancar |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. | Sa-at ma-las dan tak ber-te-na-ga (10 suku kata) Ja-ngan di-am se-per-ti pa-gar (9 suku kata) Se-ba-ik-nya la-ku-kan o-lah-ra-ga (11 suku kata) A-gar per-e-dar-an da-rah lan-car (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris berikutnya yakni isi pantun. |
Saat malas dan tak bertenaga (Sampiran) Jangan membisu mirip pagar (Sampiran) Sebaiknya lakukan olahraga (Isi) Agar peredaran darah lancar (Isi) |
2. Apa amanat pantun di atas?
Amanat pantun diatas yakni sebaiknya melakukan olahraga semoga peredaran darah menjadi lancar.
Buatlah sebuah pantun, kemudian identifikasilah ciri-cirinya. Presentasikanlah pantun buatanmu di depan kelas!
Contoh 1
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Pagi-pagi berolahraga (a) Keliling kampung berlari-lari (i) Belajar itu perlu berdoa (a) Supaya kita berilmu tinggi (i) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Pagi-pagi berolahraga Baris 2 : Keliling kampung berlari-lari Baris 3 : Belajar itu perlu berdoa Baris 4 : Supaya kita berilmu tinggi |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. | Pa-gi-pa-gi ber-o-lah-ra-ga (9 suku kata) Ke-li-ling kam-pung ber-la-ri-la-ri (10 suku kata) Be-la-jar itu per-lu ber-do-a (9 Suku kata Su-pa-ya ki-ta ber-il-mu ting-gi (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yakni sampiran dan dua baris berikutnya yakni isi pantun. |
Pagi-pagi berolahraga (Sampiran) Keliling kampung berlari-lari (Sampiran) Belajar itu perlu berdoa (Isi) Supaya kita pandai tinggi (Isi) |
Amanat pantun : Saat kita belajar harus disertai dengan doa supaya kita pintar tinggi.
Conroh 2
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Saat malas tak bertenaga (a) Jangan diam mirip patung (g) Ayo kita berolahraga (a) Bersepeda keliling gunung (g) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Saat malas tak bertenaga Baris 2 : Jangan membisu mirip patung Baris 3 : Ayo kita berolahraga Baris 4 : Bersepeda keliling gunung |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Sa-at ma-las tak ber-te-na-ga (9 suku kata) Ja-ngan di-am se-per-ti pat-ung (9 suku kata) A-yo ki-ta ber-o-lah-ra-ga (9 suku kata) Ber-se-pe-da ke-li-ling gu-nung (9 suku kata) |
4 | Dua baris pertama ialah sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. |
Saat malas tak bertenaga (sampiran) Jangan diam seperti patung (sampiran) Ayo kita berolahraga (Isi) Bersepeda keliling gunung (Isi) |
Amanat : Berolahraga merupakan salah satu acara untuk menjaga kesehatan. Olahraga yang dapat dilakukan dengan banyak sekali macam cara, misalnya bersepeda.
Contoh 3
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Jalan-jalan membeli selasih (h) Dibuat es aduh segarnya (a) Ketua RW telah terpilih (h) Semoga hidup damai sentosa (a0 |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Jalan-jalan membeli selasih Baris 2 : Dibuat es aduh segarnya Baris 3 : Ketua RW telah terpilih Baris 4 : Semoga hidup hening sentosa |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. | Ja-lan-ja-lan mem-be-li se-la-sih (10 suku kata) Di-bu-at es a-duh se-gar-nya (9 suku kata) Ke-tu-a R-W te-lah ter-pi-lih (10 suku kata) Se-mo-ga hi-dup da-mai sen-to-sa (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. |
Jalan-jalan membeli selasih (sampiran) Dibuat es aduh segarnya (sampiran) Ketua RW telah terpilih (isi) Semoga hidup damai sentosa (isi) |
Amanat : Ketua RW merupakan pemimpin warga. Sebagai pemimpin, ketua RW memiliki tanggung jawab terhadap warganya, misalnya menawarkan kenyamanan warga dalam menjalani hidupnya dengan tenang dan sentosa